KPU Kota Palangka Raya terus menjalankan program pendidikan pemilih dan politik, meskipun tahapan pemilu dan pilkada telah berakhir. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman politik generasi muda serta mendorong partisipasi aktif mereka dalam setiap proses penyelenggaraan pemilu dan pilkada di masa depan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 27 September 2025, pukul 13.00 WIB, di Aula Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Tambun Bungai (STIH-TB) Palangka Raya. Peserta kegiatan terdiri dari mahasiswa baru yang mengikuti rangkaian Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), dengan jumlah peserta sekitar 70 orang.
Ketua KPU Kota Palangka Raya Joko Anggoro dalam sambutan menjelaskan tujuan kegiatan ini, yakni untuk menanamkan pemahaman politik dan demokrasi kepada generasi muda, khususnya mahasiswa baru, tentang pentingnya berkontribusi sebagai pemilih dalam pemilu maupun pilkada.
“Mayoritas pemilih di Kota Palangka Raya berasal dari kalangan generasi muda, menunjukkan transformasi signifikan dalam dinamika politik lokal. Berdasarkan data terbaru dari KPU Kota Palangka Raya, sebanyak 25% pemilih merupakan Generasi Z, sementara 37% lainnya termasuk Generasi Milenial—mencatat kontribusi lebih dari setengah dari total pemilih. Angka ini menekankan betapa pentingnya pendidikan politik dan pemilih secara khusus bagi generasi muda, yang tidak hanya menjadi basis pemilih utama, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial dan politik di masa depan,” katanya.
Lebih lanjut, Joko Anggoro menjelaskan pentingnya generasi muda untuk berpikir kritis, berani bertanya, dan aktif berkontribusi dalam kegiatan kepemiluan. Ia juga menekankan bahwa partisipasi aktif mahasiswa dan generasi muda sangat penting untuk keberlangsungan demokrasi. “Melalui kegiatan ini, kami berharap mahasiswa dapat memahami pentingnya menggunakan hak pilih untuk mewujudkan pemilu dan pemilihan yang bersih dan berintegritas serta tidak ragu untuk berpartisipasi dalam setiap tahapannya,” ujar Joko Anggoro.
Antusiasme mahasiswa terlihat jelas dari sesi diskusi yang sangat hidup dan interaktif. Banyak peserta menyampaikan pertanyaan terkait tantangan yang sering dihadapi dalam proses pemilu, seperti kesulitan dalam mengurus pindah memilih, lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang jauh dari tempat tinggal, serta kendala logistik lainnya. Tidak hanya sekadar mengeluh, mahasiswa juga menunjukkan kepedulian yang tinggi dengan menyampaikan harapan agar mereka dapat lebih banyak dilibatkan sebagai bagian dari penyelenggaraan pemilu—baik sebagai tenaga penyelenggara pemilu tambahan (ad-hoc), seperti petugas KPPS maupun PPS.
Dengan segala potensi, keterampilan, dan semangat reformasi yang dimiliki, mahasiswa dianggap sebagai agen perubahan yang penting dalam mendorong penyelenggaraan pemilu yang lebih adil, transparan, dan berintegritas. Partisipasi mereka bukan hanya sebagai pemilih, tetapi juga sebagai pelaku demokrasi yang aktif.
Menariknya, Rifai—mahasiswa STIH Tambun Bungai Palangka Raya—yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua PPS, turut berbagi pengalaman langsung dalam memandu rekannya mengenai prosedur pindah memilih. Sementara itu, Pak Kardinal, mantan Damang Jekan Raya yang telah lanjut usia, juga berbagi pengalamannya sebagai pemilih. Ia menyampaikan kesulitan yang dialaminya karena TPS terdekat berada jauh dari domisili rumah, menekankan pentingnya keterjangkauan dan akses ke tempat pemungutan suara bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi lansia dan kelompok rentan lainnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pendidikan pemilih dan pendidikan politik, tetapi juga sarana bagi KPU Kota Palangka Raya untuk mendengarkan langsung pengalaman dan kendala generasi muda terkait partisipasi dalam pemilu. Catatan ini diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk terus meningkatkan pelayanan dan partisipasi pemilih di masa mendatang.
Bertindak selaku selaku moderator Dr. Rudyanti D. Tobing, S, hadir pula Kasubbag Partisipasi Masyarakat, Hubungan Masyarakat, dan SDM KPU Kota Palangka Raya, Kardinah Aprianty beserta staf, peserta mahasiwa baru, panitia, dan Dosen.